(Dimuat di Radar Mojokerto, Minggu, 30 Oktober 2016) Warung Cak Sul penuh. Seperti biasa, Mugeni duduk-duduk di seberang. Di dekat situ ada selokan dan dia kencing seperti seekor anjing tak berdosa. Pemuda itu jongkok membelakangi warung, dan begitu dirasa air kencing siap disembur, ia bergidik seakan turun salju di kepalanya. Pemandangan menjijikkan. Beberapa yang tidak tahu Mugeni, menyingkir dan mengira dia gila. Tapi, Mugeni waras dan memang tidak kenal malu. Tidak tahu siapa yang menggunting urat malunya. Setahu warga, dari dulu memang dia sudah begitu. "Kencing tempatnya di WC, bukan selokan," tegur Markoni, orang yang biasa beli nasi goreng di Cak Sul. Bersama pacarnya yang masih kelas dua SMA, Markoni suka beli nasi goreng di sini. Sepiring berdua alangkah romantis. Tetapi kehadiran Mugeni sering kali merusak suasana.
Menghibur dengan Sepenuh Hati