Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2019

[Cerpen]: "2000 Manusia Terakhir" karya Ken Hanggara

Lukisan karya Bob Bello (Dimuat di Tribun Jabar, Minggu, 10 Februari 2019)     Sebuah kota berdiri di tengah gurun. Kota gurun berisi orang-orang mati yang telah dihidupkan kembali sebagai manusia biasa dan bukan monster atau hantu atau siluman, sehingga konon mereka tak menginjak surga ataupun neraka begitu saja. Mereka hidup paling lama di dunia. Ketika bumi kelak hancur, seisi kota gurun menciptakan sebuah pesawat yang dapat mengantar manusia-manusia biasa ke planet lain. Namun, tentu saja, terjadi seleksi alam. Hanya orang-orang terpilih yang bisa melanjutkan hidup di planet lain ketika bumi tak lagi bisa dihuni.     Pada waktunya nanti, kota gurun yang dulunya dihuni oleh makhluk-makhluk yang durhaka pada Tuhan, tiada tertinggal di buku sejarah apa pun. Kota tersebut hilang dari catatan ingatan, kecuali mereka yang benar-benar berperan dalam terjadinya akhir dunia. Ketika itu seluruh planet hancur lebur dan di antara orang-orang terpilih yang tak lagi berkembang biak (s

[Cerpen]: "Undangan Makan Malam" karya Ken Hanggara

Sumber gambar: keponews.com (Dimuat di Bangka Pos, Minggu, 10 Februari 2019) Tetanggaku yang seorang kutu buku sering mengundangku makan malam dan dia hampir selalu memaksa. Aku sendiri sudah mual dengan masakan istrinya. Suatu waktu aku mengatakan harus pergi ke rumah pacarku dan kutambahkan betapa aku sudah janji mengajak gadis itu jalan-jalan. Tentu aku tidak punya pacar dan si kutu buku tidak perlu tahu. Aku hanya bohong demi tidak mencicipi sup busuk buatan istrinya.     Sup itu, asal Anda tahu, betul-betul busuk. Aku tidak paham bagaimana kutu buku itu menjalani hari dengan sup busuk sepanjang waktu. Anehnya, dia tetap saja hidup dan dapat membaca setiap hari. Tetanggaku yang ini lumayan hebat. Koleksi bukunya ada seribu lebih. Aku heran. Bagaimana bisa orang sepintar itu bisa dengan mudah dibodohi sang istri dengan sup busuk?     Aku bukan menuduh istrinya kurang ajar atau ingin menghabisi suaminya pelan- pelan atau bahkan gila. Dia hanya perempuan yang tidak tahu