Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2019

Kota-kota yang Telanjur Rusak

(Dimuat di Radar Bromo edisi Minggu, 24 November 2019)   Seorang pengarang merasa telah selesai dengan seluruh misinya. Suatu malam dia pergi ke kota tanpa nama, yang cukup jauh dan tak terjangkau oleh orang-orang terdekat, dan memulai hidup baru dengan identitas lain. Sepanjang perjalanan tak ada yang lelaki itu pikirkan selain apa yang akan dia temui nanti. Dia sama sekali melupakan segala hal yang telah dia capai selama hidup menjadi seorang pengarang. Dia bahkan tidak peduli andai orang-orang terdekatnya akan kacau hidupnya karena dia mendadak hilang. Lagi pula, bukankah sejak dulu dia memang seharusnya hilang? Dan pula, orang-orang dekat itu juga tak ada hubungan apa-apa selain sebagai sekumpulan manusia dengan perasaan serupa demi memperjuangkan sesuatu yang mereka anggap benar.   Urusan ini, kini, menjadi terlalu sederhana baginya, dan biarlah begitu kalau saja takdir mengizinkan. Semoga orang-orang di seluruh permukaan bumi tak mengenang ia sebagaimana seharusnya. Semoga

[Cerpen]: "Sumur" karya Ken Hanggara

(Dimuat di Minggu Pagi edisi Jumat, 8 November 2019)   Penggali sumur itu tiba-tiba lenyap ditelan lubang selebar satu meter. Tak ada yang tahu persisnya bagaimana dia lenyap; Murbani hanya tahu pria tersebut merangkak ke dalam lubang untuk melanjutkan pekerjaan, dan ketika ia mengajak ngobrol sang penggali, sudah tak ada seorang pun di sana.   Lubang itu kini benar-benar gelap. Cahaya senter yang kami sorotkan padanya tak mampu menyentuh dasar sumur. Bahkan kami juga tak mendengar suara apa-apa begitu Murbani dengan kesal melempar sebongkah batu bata ke dalam sana. Seandainya dasar itu berupa tanah, setidaknya penggali kami masih terjangkau oleh cahaya senter. Namun, yang kami jumpai hanya kegelapan yang dikelilingi dinding tanah.   Aku dan Murbani sama-sama bukan tukang gali sumur. Kami dua bersaudara yang membuka toko akuarium dan tidak pernah berurusan dengan pekerjaan yang menguras tenaga. Itulah kenapa kami membayar seorang tukang gali sumur untuk membuat sumur baru ba

[Cerpen]: "Doa tentang Anjing dan Kematian" karya Ken Hanggara

(Dimuat di ideide.id pada Selasa, 5 November 2019)   Jika di dekat sini ada anjing, aku harap anjing itu mengendus sesuatu. Aku harap anjing itu bisa mengendus sesuatu dan sekaligus bersama dengan seseorang yang waras. Tidak dapat kubayangkan jika anjing yang melintasi bagian depan bangunan bobrok ini pergi sendiri atau ditemani lelaki atau perempuan gila. Tak ada yang lebih buruk dari itu. Barangkali tak ada yang lebih buruk dari itu. Jika sebatas itu yang terjadi, aku juga tidak mungkin pulang dalam waktu dekat. Bahkan boleh jadi aku tidak pulang selamanya dan baru pulang dalam wujud lain di hari kiamat kelak, ke tempat yang sangat jauh dan tak terjangkau. Membayangkan itu aku takut. Anehnya punggung dan leherku tidak merasa ada getaran yang aneh. Dulu dan kapan pun sebelum aku berhenti di titik ini, seseorang atau apa pun akan dengan mudah membuat punggung dan leherku berkeringat dalam getaran yang aneh. Rasa takut memunculkan sensasi tak nyaman. Saat ini, sensasi itu hany

[Review Film]: Teror Santet di Rumah Panti

Judul: Ratu Ilmu Hitam Genre: horor Sutradara: Kimo Stamboel Skenario: Joko Anwar Pemeran: Aryo Bayu, Hannah Al Rashid, Adhisty Zara, Muzakki Ramdhan, Ari Irham, Ade Firman Hakim, Sheila Dara Aisha, Tanta Ginting, Miller Khan, Imelda Therinne, Salvita Decorte, Yayu A.W. Unru, Ruth Marini, Putri Ayudya. Negara: Indonesia Tahun rilis: 2019 "Ratu Ilmu Hitam" (2019) ternyata biasa saja. Ada beberapa kekurangan; yang paling mengganggu penggunaan backsound horor yang terlalu berlebihan hingga menutupi suara beberapa dialog penting, dan tentu saja pemakaian kata "kita" yang harusnya "kami" di dialog satu atau dua scene . Sebenarnya cerita "Ratu Ilmu Hitam" (2019) lumayan bagus, tapi sudah banyak cerita macam ini. Bagi orang-orang tertentu, seluruh adegan gore -nya tak terlalu memukau (termasuk bagiku yang sudah menonton entah berapa banyak adegan gore dari entah berapa film sejauh ini yang lebih baik dari adegan-adegan gore di "Rat

[Review Film]: Pesona Arini sang Ratu PHP

Judul: Love for Sale 2 Genre: Drama, comedy Sutradara: Andibachtiar Yusuf Skenario: Mohammad Irfan Ramly, Andibachtiar Yusuf Pemeran: Della Dartyan, Adipati Dolken, Ratna Riantiarno, Ariyo Wahab, Bastian Steel, Putri Ayudya, Taskya Namya, Egy Fedly Negara: Indonesia Tahun rilis: 2019 "Love for Sale 2 " (2019) adalah gambaran total kehidupan seorang single bahagia yang didesak untuk segera menikah di negeri ini. Menurutku ini lebih baik dari film pertamanya, meski antara kedua film ini mempunyai dua jalan cerita yang tak saling berkaitan.   "Love for Sale 2 " (2019) mengisahkan Ican, seorang pria single yang lama melajang dan tak kunjung menikah di usaianya yang sudah kepala tiga, sehingga terus didesak oleh keluarganya agar segera berumah tangga. Desakan paling pantang menyerah tentu saja dari ibunya sendiri.