Ilustrasi cerpen "Menjahit Sayap Malaikat" karya Ken Hanggara (Dimuat di Banjarmasin Post, 11 September 2016) Sejak ditinggal mati suaminya, Maria membuka usaha jahit di rumahnya. Mula-mula sepi, tapi hari demi hari pesanan jahitan mulai banyak dan ia kewalahan. Ia merekrut dua gadis di dekat rumah untuk membantu. Ia bangkit dan bisa menghidupi dua anak yang masih kecil, diri sendiri, dan dua karyawan. Sampai suatu ketika, sesosok malaikat datang mengetuk pintu rumahnya. Malaikat itu datang tengah malam, persis empat tahun sepeninggal suami yang tewas dalam kecelakaan. Malaikat itu mengentuk pintu dengan lembut, sampai-sampai tak bakal ada yang dengar, kecuali orang yang benar-benar berhati suci atau yang dikehendaki malaikat itu untuk mendengar.
Menghibur dengan Sepenuh Hati