Skip to main content

Posts

Para Binatang Berpolitik

         Judul buku: Animal Farm     Penulis: George Orwell     Kategori: Novel     Penerbit : Bentang Pustaka     ISBN : 978-602-291-070-1     Cetakan 1: Januari 2015     Tebal : iv + 144 halaman     Harga: Rp. 34.000,-         Dahulu, di peternakan bernama Manor Farm, hiduplah berbagai binatang ternak yang bisa bicara. Major, babi tua yang dihormati, mengumpulkan teman-temannya dan mulai mempidatokan mimpinya: bahwa suatu saat mereka merdeka dari umat manusia. Ia bagaikan tokoh pembangkit semangat dan pencetus ide mustahil di kalangan binatang ternak: bahwa manusia harus pergi dari bumi Inggris.         Sepeninggal Major, ternyata ide yang tadinya dianggap mustahil itu, benar-benar berjalan. Snowball dan Napoleon, dua babi muda cerdas, yang meneruskan cita-cita itu dalam wujud nyata. Mereka belajar banyak hal mulai dari membaca dan ilmu-ilmu umum yang diperlukan andai nanti mereka berhasil mengusir manusia.

Kegagalan Dunia Ajaib

          Judul buku: Alice in Wonderland     Penulis: Lewis Carroll     Kategori: Dongeng     Penerbit : Atria     ISBN : 978-979-1411-71-4     Cetakan 1: November 2009     Tebal : 175 halaman         Alice terperosok ke lubang kelinci dan tiba di dunia aneh yang membuat badannya bisa berubah menjadi besar dan kecil hanya dengan makan dan minum sesuatu. Di dunia ini ia bertemu kelinci berjas yang bisa bicara. Ia juga bertemu tikus dan burung-burung yang bisa bicara. Segala hal yang aneh ia temui, mulai dari kucing yang bisa hilang, sampai ulat yang mengisap hookah (semacam rokok), pembuat topi, raja yang bodoh, dan ratu kejam yang senang memenggal kepala.

Mengenal Gie Lebih Dekat

        Judul buku: Catatan Seorang Demonstran     Penulis: Soe Hok Gie     Kategori: Non-fiksi     Penerbit : LP3ES     ISBN : 978-979-3330-33-3     Cetakan 14: Oktober 2014     Tebal : xxx + 385 halaman         Saya kenal sosok Soe Hok Gie pertama kali dari film "Gie" garapan Riri Riza yang dibintangi oleh Nicholas Saputra dan diproduseri oleh Mira Lesmana. Tidak banyak yang saya tahu tentang Gie, karena pada saat film itu rilis, saya masih SMP (usia yang sama ketika Gie mulai "mendokumentasikan" kegiatan sehari-harinya ke dalam buku harian).         Saya pikir film itu bagus, meski ada banyak point yang membuat saya tersesat; siapa sosok Gie sepenuhnya, di mana dia berdiri, bagaimana dia berpikir, dan seterusnya. Semua itu hanya menjadi pertanyaan selama bertahun-tahun di otak saya, yang hanya bisa terjawab dengan saya mencari informasi tentang sosok ini di internet.   

Menyerap Inti Epos Besar dari India

        Judul buku: Kitab Epos Mahabharata     Penulis: C. Rajagopalachari     Kategori: Epik     Penerbit : IRCiSoD     ISBN : 978-602-7640-50-4     Cetakan 2: Februari 2013     Tebal : 482 halaman         Siapa tak tahu Mahabharata? Karya "tua" dari India ini mengandung pelajaran tentang hidup, filsafat, hubungan sosial, dan etika. Tidak sekadar berkisah tentang keluarga besar Pandawa dan Kurawa, ada pula banyak kisah-kisah pencerah budi pekerti dari jauh sebelum Perang Kurusetra berlangsung.         Saya pribadi tidak begitu suka hal-hal berbau India, apalagi lagu dan film India. Namun, membaca karya yang melegenda ini, tidak ada salahnya, 'kan? Di ulasan singkat ini saya tidak menuturkan secara rinci (itu tidak mungkin) tentang semua yang ada di buku ini. Namun, saya cukup mengatakan bahwa karya ini bagus. Kita akan temukan tiap watak manusia, lalu membanding-bandingkan dengan diri sendiri. Meski Pandawa adalah gambaran putih, sementara Kurawa hitam, kita

Risiko di Balik Profesi dan Status Sosial

    Judul buku: Kisah Abrukuwah     Penulis: Sori Siregar     Kategori: Kumpulan Cerpen     Penerbit: Gramedia Pustaka Utama     ISBN : 978-979-22-0564-0     Terbit: September 2003     Tebal : 138 halaman         Secara garis besar, cerpen-cerpen Sori Siregar di buku ini fokus ke satu persoalan, yakni profesi dan risiko yang mungkin dihadapi, juga situasi sosial yang dihadapi oleh profesi tertentu. Kondisi sosial telah lama menjadi bahan mentah untuk sebuah tulisan, termasuk cerpen. Tapi, tidak semua pengarang berhasil, atau setidaknya memberi efek yang membekas di hati pembaca.         Dalam kumpulan cerpen ini, Sori Siregar berhasil membuat efek itu. Dari sepuluh cerpen, cuma dua di antaranya yang ingin memberi efek itu, namun "terengah-engah" dari awal hingga akhir, yakni yang berjudul "Bram" (hal. 11) dan "Makam" (hal. 53). Pesan yang disampaikan kedua cerita ini bagus, namun saya rasa eksekusinya kurang sempurna--meski tidak bisa dibilang

Kipling dan Cerita-cerita "Ajaib"-nya

        Judul buku: Just So Stories (Sekadar Cerita)     Judul asli: Just So Stories for Children     Penulis: Rudyard Kipling     Kategori: Kumpulan Dongeng     Penerbit: Gramedia Pustaka Utama     ISBN : 978-979-22-7803-3     Terbit: 1902     Terbit pertama di Indonesia: Desember 2011     Tebal : 159 halaman     Harga: Rp. 35.000,-         Imajinasi kadang dibutuhkan agar nasihat-nasihat bijak dapat tersampaikan dengan cara menyenangkan. Begitulah yang dilakukan Rudyard Kipling dalam bukunya Just So Stories ini. Berisi 12 dongeng klasik pengantar tidur, Kipling mengajak kita berkelana di dunia imajinasi yang luar biasa. Tidak cuma itu, setiap dongeng mengandung pesan moral yang dikuatkan oleh puisi-puisi singkat di bagian akhir.         Kita akan tahu asal muasal, misalnya, kenapa unta berpunuk, apa yang membuat kulit badak terlihat berlipat-lipat, bagaimana alfabet ditemukan, atau bagaimana gajah mendapatkan belalai panjangnya, meski kita tahu apa yang terjadi dalam

Perempuan dan Persoalannya yang Kompleks

        Judul buku: Satu Hari yang Ingin Kuingat     Penulis: Yetti A.KA     Kategori: Kumpulan Cerpen     Penerbit: UNSA Press     ISBN : 978-602-711-761-7     Terbit: 2014     Tebal : v + 109 halaman         Dalam kumpulan cerpen ini, Yetti A.KA menyoroti sosok perempuan dari beberapa sudut pandang. Perempuan dengan persoalan-persoalan yang lebih banyak tentang derita, dikemas secara apik dalam 13 cerita pendek yang semuanya pernah terbit di beberapa koran nasional maupun lokal.         Hampir setiap cerpen, setelah dibaca, menjejak kesan mendalam di hati pembaca. Yetti A.KA begitu piawai meracik konflik para tokohnya dan menjebak pembaca agar ikut merasakan apa yang tokoh utama rasakan. Dalam "Satu Hari yang Ingin Kuingat", misalnya, berkisah tentang seorang perempuan yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kekasih. Namun, kekasihnya telah lama pergi. Maka, dengan sekuat hati ia mencoba tidak melupakan hal-hal manis di masa lalunya, meski itu sudah usang untuk dii