(Dimuat di Solopos, Minggu, 3 Juni 2018) Beberapa dekade setelah dipenjara, Mudakir keluar dalam keadaan tidak memiliki apa-apa. Untuk pertama kalinya dia merasa tersesat di dunia yang tak lain adalah tempat kelahirannya. Dunia itu seakan direbut oleh zaman dan diubah jadi dunia robot dengan segala macam hal di luar nalar. Mudakir hanya dapat berdiri kaku setelah taksi menurunkannya di depan lapangan, yang dulu dia tahu sebagai bioskop milik sahabat dekatnya. Tentu saja sahabatnya telah mati; ia dengar kabar ini dua puluh satu tahun yang lalu, sebelum kunjungan terakhir dia dapatkan dari istrinya yang kemudian meminta dicerai. Setelah itu, Mudakir tak pernah mendengar kabar apa pun tentang dunia luar. Secara teknis, Mudakir sebatang kara sejak dua puluh satu tahun yang lalu, yakni sejak sebelas tahun dia ditahan gara-gara membunuh si pembuat onar di lingkungan tempat dia tinggal. Entah bagaimana hakim menjatuhinya hukuman empat puluh tahun penjara, tetapi baik Muda
Menghibur dengan Sepenuh Hati