(Dimuat di Nusantaranews edisi 8 Januari 2017) Sesungguhnya Jim boleh makan apa pun di pesta pernikahan Maria, mantan pacar yang meninggalkannya sepihak, tetapi kejadian dua hari silam seakan awal dari lahirnya suatu wabah berbahaya bagi keselamatan bayi-bayi. Cerita ini barangkali sulit dipercaya, tapi aku mendengarnya langsung dari Jim. Ia betul-betul pergi ke pesta itu dengan mengenakan tuxedo terbaik dan menyiapkan mobil sport terbagus yang ia miliki, yang bahkan jarang diturunkan ke jalan kalau bukan demi urusan penting. "Hari pernikahan Maria selalu penting," jelasnya padaku. Aku tak banyak merespons kata-katanya ketika Jim bercerita panjang lebar tentang malam itu; ketika ia mulai merasakan adanya debaran ganjil di perutnya. Debaran aneh ini menyebar seiring waktu ke sekujur tubuh sehingga lima menit setelah mobil sport tadi meninggalkan garasi, Jim merasa hidupnya bakal berakhir.
Menghibur dengan Sepenuh Hati