(Dimuat di Riau Pos, Minggu, 10 Januari 2016) Terpaksa, kali ini, sayalah yang harus geser tempat duduk. Saya sudah suruh Maria geser, tetapi dia tidak mau. Dia, masih dengan boneka babi di tangan kiri, terus menerus berbisik entah kepada siapa. Sementara antrean mengular, ia asyik berdialog tunggal. "Wahai setan, hidupkan... Hidupkan anjing-anjing yang dulu mau mengejarnya!" Saya, demi apa pun, tak merespon kegilaannya. Dari pertama kami bersama, saya tahu Maria sudah sinting dan suka berbisik sendiri; kadang kepada setan, kadang pula pada malaikat. Jika orang bertanya kenapa kamu tidak berbisik pada Tuhan, anak itu jawab: Tuhan tidak ada. Ibu berkali-kali bilang, "Jangan ganggu Maria! Bereskan dulu otaknya kalau kamu mau ajak main!"
Menghibur dengan Sepenuh Hati