Skip to main content

Posts

Penguasa Mimpi Para Gadis

    Judul buku: Beautiful Nightmares     Penulis: Farrahnanda     Kategori: Novel     Penerbit : de Teens     ISBN : 978-602-255-283-3     Terbit : September 2013     Tebal : 183 halaman         Sosok incubus bernama Lucian datang meneror mimpi gadis-gadis di Venice. Ia yang baru bebas dari belenggunya masih kehilangan kekuatan, sehingga beberapa korbannya hanya mengalami cacat fisik dan mental, bukan meninggal, akibat kedatangannya ke mimpi mereka.         Lucian berkuasa di dunia mimpi dan suka mengambil jiwa para gadis untuk dibawa ke haremnya. Kebiasaan itu juga dimiliki saudaranya, Michaela, sesosok succubus wanita yang gemar "mengoleksi" pria-pria tampan di haremnya sendiri.

Mata dan Telinga Hati Seorang Helen

Judul Buku: Aku dan Duniaku Judul Asli: The World I Live In Penulis: Helen Keller Kategori: Filsafat Penerbit: Dolphin ISBN : 978-979-1701-03-7 Terbit: 2014 Tebal : 186 halaman Harga: Rp. 40.000,- Siapa tak kenal Helen Keller? Dia wanita luar biasa yang bisa menaklukkan dunia dalam keterbatasannya. Helen sudah buta dan tuli sejak berumur 19 bulan karena suatu penyakit. Sejak saat itu, ia tidak bisa membedakan antara nyata dan maya. Ia belum bisa berpikir jernih. Ia belum bisa merasa dan menghayati. Ia hidup dalam gelap dan sunyi dengan merespon segala material di sekitarnya bak perahu tanpa kompas; tanpa arah. Kedatangan Anne Sulivan, gurunya, membuat Helen mulai belajar "melihat" dan "mendengar" dunia dengan caranya. Tak terbayang bagaimana dunia seorang Helen. Ia tidak hanya "tidak-mengenal-cahaya", tetapi juga "tidak-memahami-suara". Tapi seiring waktu, kepekaan membuatnya mampu memahami dunia beserta segala

Pegangan Orang Film

Judul buku: POFI (Pegangan Orang Film) Penulis: Sugoy Suhendra Kategori: Nonfiksi (Manajemen) Penerbit : Elex Media Komputindo ISBN : 978-979-27-6026-2 Terbit : Oktober 2009 Tebal : 167 halaman POFI (Pegangan Orang Film) adalah buku bagus bagi mereka yang awam soal dunia entertain , juga bagi siapa saja yang baru pertama kali terjun di dunia hiburan. Ditulis untuk mengembangkan dunia pertelevisian dan film Indonesia, buku ini hadir bagai harta karun, terutama bagi para remaja yang bercita-cita menjadi artis. Buku ini lengkap, berisi latihan dasar akting, pengenalan lokasi shooting , memulai terjun ke industri hiburan, casting , seputar kontrak dan honor artis, management artist , menjalin hubungan baik sebagai pekerja seni, sampai alamat rumah-rumah produksi untuk mengembangkan karier.

Tonjokan-tonjokan Djenar

Judul buku: Mereka Bilang, Saya Monyet! Penulis: Djenar Maesa Ayu Kategori: Kumcer Penerbit : Gramedia Pustaka Utama ISBN : 978-979-22-8991-6 Cetakan 11: Februari 2013 Tebal : 135 halaman Cerita pendek yang bagus adalah yang lugas, spontan, telak, tidak basa-basi, efektif, dan nonjok . Djenar Maesa Ayu, dalam kumpulan cerpen "Mereka Bilang, Saya Monyet!" ini membawa semua kriteria cerpen bagus itu. Kenapa saya sebut "nonjok" dalam satu syarat? Sebab tonjokan memberi bekas di wajah korban. Di sini korbannya adalah pembaca. Tentu tonjokan dalam cerpen tidak membuat kesal, justru disukai. Buku ini memberi tonjokan bertubi-tubi bagi saya setelah membaca beberapa judul cerpennya. Cerpen pertama, "Mereka Bilang, Saya Monyet!" (hal. 1) berisi tentang kehidupan kota dan jerat pergaulan bebas. Para binatang dalam cerpen ini sesungguhnya manusia, yang digambarkan bagai binatang oleh sosok "aku", tokoh utamanya, sebab ia sudah

Salao yang Tak Kenal Menyerah

Judul buku: The Old Man and The Sea Penulis: Ernest Hemingway Kategori: Novel Penerbit : Narasi ISBN : 978-979-168-435-4 Cetakan 1: 2015 Tebal : 164 halaman Santiago, nelayan tua yang nasibnya malang. Ia disebut salao , bentuk terburuk dari ketidakberuntungan. Setelah delapan puluh empat hari melaut, tak satu pun ikan berhasil ia dapat. Manolin, bocah lelaki yang pernah ikut dengannya, terpaksa harus pindah perahu setelah empat puluh hari pertama. Orangtuanya tidak berkenan kesialan pada diri Santiago menular pada anak itu. Sebagai nelayan, kegagalan mendapat ikan berkaitan dengan jatuhnya harga diri. Tapi Santiago yakin, hari esok selalu baru. Maka, pada hari ke-85, ia menolak Manolin yang ingin ikut. Ia melaut sendiri. Tengah hari, umpannya disambar ikan marlin raksasa. Karena tangannya terlalu tua, ia tidak bisa melawan ikan besar itu dengan menariknya. Yang bisa ia lakukan adalah bertahan dengan tali kail sementara ikan itu terus berenang membawanya