Senja yang menggantung di langit barat seolah sengaja menepikan diriku jauh dalam lamunan. Ada sepetik harapan yang terselip di sana. Tidaklah mudah untuk diraih namun cukup indah dipandang bagi siapa pun yang tengah kasmaran. Tidaklah tampak berujung karena mata angin pun tiada memihak padaku, juga gadis itu. Tidak juga sesederhana lipatan kain sarung yang melingkar di sekitar leherku yang dekil. Membayangkan hari perpisahan antara kami, tak pernah membuatku merasa sedikit lebih baik. Justru perih itu terulang kembali — berputar dalam mozaik adegan yang tersusun rapi di sela gulungan pita film.
Menghibur dengan Sepenuh Hati