Sebelum kereta berangkat, kubawa koper berisi namamu
Nama dari dua huruf vokal dan tiga konsonan
Hanya namamu
Lalu semua seakan tidak penting
Baju-baju, pasta gigi, sandal jepit, bahkan mobil
Sebab koperku hanya muat membawa nama
Koperku doa dan kereta waktu azan
Hari ke hari bertambah lama kita
Maju ke depan dan koper kian erat kupeluk
Kubawa sampai jauh dan kupikul ke gunung dekat stasiun tujuan
Di stasiun tujuan ada kios kecil
Jual permen, kacang goreng, dan pulpen
Kubeli sebatang pulpen dan sekali lagi kususun namamu di telapak tangan
"Apa?" tanya seorang bocah
"Rahasia," kataku
Namamu rahasia dan biar hanya Tuhan dan barangkali kita yang tahu
Kubawa koper itu sekuat-kuatnya ke puncak gunung
Jika lelah kuintip telapak tanganku
Tentu saja, pulpennya harus kualitas nomor satu
Biar kalau kena hujan, tinta pengukir namamu tidak luntur
Sekarang kereta bersiap-siap
Aku dan koperku--berisi namamu--sudah duduk manis dekat jendela
Ada kamu di puncak kelak
Ada kita barangkali
Ada tujuan
Hidup selalu bahagia jika kita bertujuan
-20 April 2016-
Baju-baju, pasta gigi, sandal jepit, bahkan mobil
Sebab koperku hanya muat membawa nama
Koperku doa dan kereta waktu azan
Hari ke hari bertambah lama kita
Maju ke depan dan koper kian erat kupeluk
Kubawa sampai jauh dan kupikul ke gunung dekat stasiun tujuan
Di stasiun tujuan ada kios kecil
Jual permen, kacang goreng, dan pulpen
Kubeli sebatang pulpen dan sekali lagi kususun namamu di telapak tangan
"Apa?" tanya seorang bocah
"Rahasia," kataku
Namamu rahasia dan biar hanya Tuhan dan barangkali kita yang tahu
Kubawa koper itu sekuat-kuatnya ke puncak gunung
Jika lelah kuintip telapak tanganku
Tentu saja, pulpennya harus kualitas nomor satu
Biar kalau kena hujan, tinta pengukir namamu tidak luntur
Sekarang kereta bersiap-siap
Aku dan koperku--berisi namamu--sudah duduk manis dekat jendela
Ada kamu di puncak kelak
Ada kita barangkali
Ada tujuan
Hidup selalu bahagia jika kita bertujuan
-20 April 2016-
Comments
Post a Comment