Judul buku:
Red Leaves
Penulis:
Thomas H. Cook
Kategori:
Novel
Penerbit:
Dastan Books
ISBN :
978-602-247-157-8
Terbit: Maret
2014
Tebal : 320
halaman
Eric dan
Meredith, pasutri yang hidup bahagia, harus kehilangan segalanya setelah sang
anak, Keith, dicurigai melakukan sesuatu sehingga mengakibatkan hilangnya gadis
kecil bernama Amy secara misterius.
Mulanya Keith
dibayar untuk menjaga gadis sembilan tahun itu, karena ayah dan ibunya, Vince
dan Karen Giordiano, hendak pergi. Ini bukan yang pertama bagi Keith. Ia bahkan
juga "bekerja" pada ayahnya dengan membantu mengirimkan pesanan
pelanggan di studio cuci cetak foto milik Eric.
Namun malam
itu mengubah segalanya. Keith pemurung dan tertutup, mengaku tidak berbuat
apa-apa. Ia bahkan pergi dan pulang tanpa membawa sepeda, kecuali saat datang
ke rumah Vince, ia diantar oleh saudara kandung Eric, Warren.
Polisi tidak
menangkap Keith karena belum ada bukti untuk menuduhnya. Tapi, bocah 15 tahun
ini tidak bisa tenang. Ia merasa kedua orangtuanya curiga. Dan memang benar,
Eric dan Meredith curiga. Ketertutupan Keith membangun selubung gelap yang
membatasi pengetahuan Eric akan anak kandungnya sendiri.
Eric menyimpan
banyak pertanyaan tentang anaknya sendiri sejak hari itu. Dan entah kenapa,
setiap peristiwa, sekecil apa pun, mengusik alam bawah sadarnya hingga
membuatnya menautkan satu per satu kejadian di masa kini dan masa lalu. Eric
"merasa" tahu ibunya begitu menderita karena sang ayah yang diketahui
nyaris bangkrut ketika itu, justru hidup bermewah-mewahan demi sebuah nama baik
di depan koleganya. Dan Eric juga tahu betapa ayahnya sangat membenci Warren.
Kakak kandungnya ini cenderung bodoh dan lugu, bahkan mungkin ia sendiri akan
tega menganggapnya idiot. Tetapi, Eric tidak benar-benar tahu segala yang ia
anggap sudah tahu.
Novel ini
sangat menegangkan bukan karena ada adegan action, malah tidak sama
sekali. Ketegangan ini karena begitu banyak pertanyaan yang Eric simpan (yang
secara otomatis menjadi pertanyaan bagi pembaca, karena narator "aku"
dalam buku ini tak lain adalah Eric). Kita jadi mencurigai setidaknya tiga
orang: Keith, Warren, dan seorang floris bernama Delmot Price, yang kemudian
diketahui jadi tempat curhat bagi Keith setelah anak itu tertangkap basah
mencuri uang di mesin kasir Delmot.
Misteri yang
menyelubungi Keith, Warren, dan bahkan istrinya sendiri, Meredith, membuat Eric
gamang dan berusaha mati-matian menolak benaknya sendiri bahwa ia tidak
benar-benar mengenal anggota keluarganya. Bahkan dalam suatu kunjungan ke rumah
sang ayah saja ia sampai harus bertengkar karena ayahnya mengungkap kenyataan
sejati tentang ibunya, yakni bahwa kebusukan itu bukan ada pada Ayah, justru
sang ibu.
Teka-teki demi
teka-teki bergulir dan saling tumpang tindih di benak Eric, sampai akhirnya
semua terbongkar hanya karena Eric tidak melakukan satu hal sepele: mengajak
bicara anaknya sendiri dari hati ke hati. Pada akhirnya ia sadar meski
terlambat. Di akhir kisah, tak ada yang dirugikan, bahkan tidak bagi pasangan
Giordiano dan Amy yang ternyata ditemukan dalam keadaan selamat di rumah
pengantar pizza pengidap pedofilia, kecuali Eric dan Meredith, karena mereka
kehilangan pernikahan, anak, dan Warren sebagai saudara malang bernasib buruk.
Novel begitu
emosional. Hal-hal kecil tak terlewat sepetik pun oleh penulis. Seperti jigsaw
puzzle, yang mana selubung misteri terbongkar sepenuhnya setelah membaca
halaman terakhir. Mungkin kekurangan buku ini hanya dari segi editing dan jenis
kertas yang kurang mendukung bagi pembaca tertentu. Di luar itu, novel ini amat
"sempurna" sehingga saya berniat mencari buku karya Thomas H. Cook
yang lain. Sengaja tidak saya paparkan detil isi buku ini agar kamu atau siapa
pun yang membaca review saya penasaran dan ingin membaca sendiri novel Red
Leaves ini. :D
Comments
Post a Comment