Judul Asli:
Veronika Decides to Die
Judul buku:
Veronika Memutuskan Mati
Penulis: Paulo
Coelho
Kategori:
Novel
Penerbit:
Kepustakaan Populer Gramedia
ISBN :
978-979-91-0478-6
Cetakan 7:
Juli 2012
Tebal : 236
halaman
Harga: Rp.
45.000,-
Veronika bosan
dengan hidupnya, maka ia memutuskan mati. Ia menenggak air dengan beberapa
butir obat tidur melebihi dosis, dengan harapan nyawanya langsung melayang.
Namun, keajaiban terjadi, atau Veronika salah perkiraan: ia tidak mati dan hanya
mengalami masalah pada organ jantungnya.
Masalah
jantung itu tidak terlalu serius sebenarnya, tapi Dr Igor, yang sedang menyusun
tesis—melakukan penelitian
untuk mencari obat sakit jiwa—mengatur
agar masalah ini tampak serius. Veronika dipindahkan ke rumah sakit jiwa
Villete dan dikabarkan memiliki jatah hidup tujuh hari saja, karena jantungnya
melemah akibat obat tidur berlebih yang dia minum.
Tujuan Dr Igor
tersamar, bahkan tidak dijelaskan sejak awal, sehingga kita melihat perubahan
terjadi pada diri Veronika. Beberapa hari di Villete membuatnya sadar bahwa
hidupnya ternyata berharga; cita-cita tak tercapainya, segala kejenuhan
hidupnya, seakan terbalas di sana dan ia seolah bahagia menemukan "obat
hidup" yang selama ini tidak pernah ada di kehidupannya.
Tapi, tentu
saja, Veronika tahu ia akan mati dalam tujuh hari, jadi apa artinya semua itu?
Ia hanya bisa menghabiskan sisa harinya dengan melakukan segala yang ia suka,
juga mendalami hakikat hidup yang sejati. Ia juga belajar dari mereka yang
tidak waras, bahwa menjadi diri sendiri itu lebih baik, meski berbeda, atau
bahkan meski dianggap gila sekalipun, ketimbang berpura-pura di balik topeng
yang membuat kita sesak napas.
Dari Zedka,
Mari, Eduard, dan beberapa penghuni rumah sakit gila yang "mewah" di
Slovenia itu, akhirnya Veronika belajar arti hidup yang sesungguhnya berharga.
Dan Dr Igor membiarkannya mengikuti alur yang dia buat, apalagi setelah melihat
respon "positif" yang ditunjukkan para pasiennya, termasuk Veronika
sendiri. Ada kesadaran di jiwa mereka bahwa kesadaran akan kematian menjadi
salah satu "obat mujarab" bagi mereka.
Dari trilogi
"And On The Seventh Day"-nya Paulo Coelho, saya rasa buku ini yang
terbaik. Segala unsur terpenuhi; tidak sekadar mengajak kita mendalami jiwa,
tetapi juga menikmati bentuk utuh sebuah cerita. Saya sendiri belum menonton
film hasil adaptasi novel ini. Dan satu fakta menarik dari novel ini: ia
ditulis oleh Paulo Coelho sebagai komitmen akan janjinya dahulu bahwa Paulo
akan menulis sesuatu yang berkaitan dengan pengalamannya "dikurung"
di rumah sakit jiwa semasa muda. Bacalah buku ini. Dijamin bagi kamu yang
menyukai sastra-sastra terjemahan tidak akan kecewa.
Comments
Post a Comment