Judul buku: Skenario Remang-Remang
Penulis: Jessica Huwae
Kategori: Kumcer
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-979-22-9738-6
Terbit: Juni 2013
Tebal : viii + 179 halaman
Harga: Rp. 43.000,-
"Skenario Remang-Remang" adalah kumpulan cerpen berisi kisah-kisah urban dengan berbagai persoalan pelik para tokohnya. Dari empat belas cerita, hanya satu cerita yang berlatar lokalitas, yakni "Galila". Cerita yang menonjol dan baik--meski bukan terbaik untuk ukuran cerpen menurut saya--dalam buku ini adalah "Pelajaran Patah Hati", "Resep Rahasia Tante Meilan", "Jalan Kembali", dan "Suatu Hari dalam Hidup Aidan".
Sementara cerpen-cerpen lain kurang menarik. Lepas dari ide yang memungkinkan membuka jalan eksplorasi cerita lebih dalam dan kuat, cerpen-cerpen lain dibuat dengan hasil yang kurang memuaskan. Pertama dari gaya bercerita yang monoton, bertele-tele dan menjenuhkan. Kedua, dari rasa ketika sedang kita baca; terkadang greget itu sama sekali tidak ada, meski penulis menyiapkan kejutan di bagian akhir.
Setidaknya empat cerpen "baik" di atas bisa menyelamatkan cerita-cerita lain yang kurang memuaskan. "Pelajaran Patah Hati" cukup baik dari segi sajian dan penokohan. Mengisahkan tentang Edna yang berwajah buruk, yang tidak pernah berpacaran dengan lelaki mana pun, yang harus berakhir tragis nasibnya di meja aborsi.
"Resep Rahasia Tante Meilan" baik dari segi isi pesan dan ide cerita. Kita masuk ke dunia jatuh bangun seorang pengusaha yang sempat mati suri akibat peristiwa politik di Indonesia pada 1998. Tante Meilan yang kehilangan suami dan anak semata wayang, membangun kembali usahanya dari nol. Usaha baru yang dirintis beberapa kali gagal, sampai akhirnya menemukan satu usaha yang awet dan tak tergantikan: menjual mie ayam spesial. Kita tertipu pada cerita ini. Resep rahasia yang nikmat itu membikin iri beberapa pengusaha makanan, termasuk Burhan. Di ending barulah kita tahu bahwa ternyata Tante Meilan bukan manusia biasa. Cerpen ini secara halus menyindir soal kemanusiaan.
"Jalan Kembali" menarik dari segi karakter. Artis legendaris yang tergagap oleh kemajuan teknologi dan waktu, yang mendadak "diajak" kembali ke dunia hiburan, berharap kejayaan kembali menyapanya. Masa lalu yang kelam sempat membunuhnya dalam pandangan iba dan prihatin dari banyak orang.
"Suatu Hari dalam Hidup Aidan" berkisah soal perjalanan hidup pemuda pedofilia, yang tadinya lahir dari keluarga kaya raya, serba mapan dan dilengkapi berbagai fasilitas. Akibat suatu kesalahan kecil dalam satu hari di hidupnya ketika ia berumur 10 tahun, masa depannya hancur total.
Secara keseluruhan buku ini, meski kurang memuaskan dari segi gaya bercerita, pesan-pesan yang dibawa cukup positif. Kita tidak sekadar melihat sisi lain kehidupan manusia kota, tetapi juga menyadari bahwa bagaimanapun bentuk atau wujud manusia, secemerlang atau seburuk apa pun, tetap saja perasaan yang menghuni setiap raga.
Comments
Post a Comment