Judul buku:
Anne of Windy Poplars
Penulis: Lucy
M. Montgomery
Kategori:
Novel
Penerbit :
Qanita
ISBN :
978-602-8579-01-8
Terbit:
Oktober 2009
Tebal : 436
halaman
Anne Shirley
datang ke Summerside sebagai orang asing. Gadis ini bertugas sebagai kepala
sekolah baru di Sekolah Menengah Summerside, sebuah kota kecil yang
"dikuasai" oleh keluarga Pringle, trah bangsawan Summerside,
yang tidak pernah mau kalah dari keluarga besar mana pun di kota itu.
Keluarga Pringle
ada di sana sejak dulu, dan sebagian besar penghuni Summerside berasal dari
klan Pringle. Sebagai kepala sekolah baru, Anne mengalami banyak kesulitan di
awal kedatangannya. Keluarga Pringle, mulai dari kalangan tua hingga muda
(murid-murid Anne sendiri) melancarkan "teror" tidak langsung pada
Anne agar ia tidak betah tinggal di kota kecil itu.
Namun Anne
gadis yang teguh hatinya. Ia menyewa kamar kos di sebuah rumah yang dijuluki
Windy Poplars oleh kedua pemiliknya yang janda, Bibi Kate dan Bibi Charlotte.
Di rumah itu ada pula Rebecca Dew, kerabat jauh pemilik rumah, yang bertugas
dalam urusan rumah tangga. Anne bersahabat dengan mereka bertiga.
Kebesaran dan
ketulusan hati Anne mengubah keadaan. Ia suka membantu siapa saja, hingga ada
satu kejadian tak sengaja membuat klan Pringle mulai menghormatinya, bahkan
menyukainya. Tidak cuma mereka, ada banyak warga Summerside yang satu per satu
"kehilangan" masalah pelik di kehidupan mereka berkat bantuan Anne.
Salah satu
yang paling emosional adalah persahabatan Anne dan gadis kecil bernama
Elizabeth, yang dibenci oleh kedua neneknya sendiri karena dulu ketika ia
lahir, ibunya meninggal. Ayah Elizabeth pun tidak pernah melihat bayinya sejak
saat itu. Elizabeth menjadi gadis murung yang aneh dan malang. Dan Anne
berhasil membawa anak itu pada Hari Esok-nya, sebutan Elizabeth sendiri untuk
sebuah mimpi yang tidak mungkin tercapai, yakni bertemu ayah kandungnya.
Ada banyak
pesan moral yang bisa kita serap di buku ini. Sekurang-kurangnya ada tujuh
pihak yang dibantu Anne, termasuk Elizabeth, hingga ketika kepergiannya dari
Summerside setelah tiga tahun menetap, meninggalkan kenangan manis di hati
setiap orang.
Dari Anne kita
bisa belajar tentang kebesaran hati, kesabaran, kejujuran, dan terutama:
ketulusan. Anne selalu tergerak membantu dan membuat senang semua orang, dan
itu ia lakukan tanpa mengharap imbalan. Meski tentu saja, pada akhirnya imbalan
berupa persahabatan yang baik dengan semua orang ia dapatkan.
Namun buku ini
kurang rapi dari segi editing. Banyak kata yang salah eja, serta tanda baca
yang salah, terutama di bagian surat-surat untuk kekasih Anne, Gilbert Blythe.
Ilustrasi di bagian dalam buku juga menurut saya amat mengganggu karena
"merusak" citra yang ada dari tokoh Anne itu sendiri, bahkan juga
bagi hampir setiap tokoh yang diilustrasikan di nyaris seluruh bab. Kover buku
juga tidak sesuai dengan isi. Kita mungkin bisa melihat karakter Anne pada
gambar gadis cantik bergaun ini. Sayangnya, rumah Windy Poplars dalam cerita
sama sekali beda deskripsinya dengan yang ada di kover depan.
Secara isi,
buku ini bagus dan layak dibaca. Kepribadian Anne membuat saya merindukan suatu
saat mempunyai istri "sesempurna", meski tentu tidak ada yang
sempurna di dunia ini. :D
Comments
Post a Comment