Sumber gambar: http://www.id.priceaz.com (Dimuat di Flores Sastra, 27 Agustus 2016) Saya terbang dan membawa seikat kado berisi bayi perempuan. Segar, mungil, dan suci. Malaikat menitipkan bayi itu dan menyuruh saya terbang ke seluruh negeri. Sebagai imbalan, saya boleh makan gula-gula yang terdampar di teras! Terbang dan terbang, itu pekerjaan saya. Angin dan pergantian musim kesemestian. Sebagai storch*, menggembirakan membawa bingkisan bayi lucu. Menunggu orang memberi upah gula-gula, sangat menyenangkan. Saya bernyanyi sekaligus menimang makhluk menggemaskan itu, hingga si bayi merasa saya ibunya, padahal ia tidak punya paruh dan sayap. Langit punya banyak pengetahuan andai Anda burung pembawa bingkisan. Anda boleh jadi melihat wanita hari ini, dari balik awan gemawan, dengan wajah murung di jendela suatu rumah. Suaminya tidak ada. Mungkin pergi. Mungkin menikah dan wanita itu baru saja dicerai karena mandul.
Menghibur dengan Sepenuh Hati