Ada
teman FB yang kalau bikin status isinya cuma hal-hal berbau sinis atau
apatis terhadap hampir segala segi kehidupan, dan yang membuatnya
terlihat sebagai pribadi arogan di mata saya adalah: baginya pendapatnya
selalu benar dan ucapan orang lain yang bertentangan pasti salah.
Sejak berteman dengannya di FB, memang sudah begitu wataknya yang saya tahu, tetapi saya tidak pernah terpikir untuk meremove, apalagi memblokirnya, sebab dia tidak pernah memaksakan orang lain harus patuh pada pendapatnya. Dia hanya memegang teguh pendapatnya sendiri tanpa mengutak-atik prinsip orang lain--entah meski pada akhirnya dia bisa saja berpikir semua orang yang tidak setuju padanya adalah goblok permanen (toh pemikirannya sendiri adalah urusan dia, bukan?).
Beda sikap saya terhadap mereka yang selalu merasa benar, sekaligus memaksakan orang lain harus setuju pada mereka. Memang seringnya saya juga tidak meremove pertemanan orang-orang sejenis ini, selama yang bersangkutan tidak menghina intelektual orang lain dengan cara yang tidak patut hanya karena berbeda pendapat. Maka, sampai hari ini, akun FB saya masih berteman dengan orang-orang yang sering kali berseberangan pendapat dengan saya, baik itu dalam soal pilihan politik (yang terlihat jelas sejak masa pilpres 2014) maupun cara menjalani kehidupan sebagai umat beragama.
Kalau pada akhirnya saya sampai meremove atau memblokir seseorang, maka artinya situasi hubungan antar-akun FB saya dan orang tersebut jauh lebih buruk ketimbang sekadar memiliki perbedaan terkait prinsip dan pendapat/pandangan
terhadap hal-hal tertentu. Misal, saya bisa dengan mudah meremove teman
yang suka mencari permusuhan atau akun-akun yang kemungkinan besar
dibuat untuk tujuan menipu, dan akan tetap nyaman berteman dengan
pendukung tokoh politik tertentu yang saya tidak sukai--selama dia tetap
elegan dalam perbedaannya dengan saya dan tidak sampai menyebarkan
hoax, adu domba, fitnah, atau menghina orang lain dan sejenisnya.
Sejak berteman dengannya di FB, memang sudah begitu wataknya yang saya tahu, tetapi saya tidak pernah terpikir untuk meremove, apalagi memblokirnya, sebab dia tidak pernah memaksakan orang lain harus patuh pada pendapatnya. Dia hanya memegang teguh pendapatnya sendiri tanpa mengutak-atik prinsip orang lain--entah meski pada akhirnya dia bisa saja berpikir semua orang yang tidak setuju padanya adalah goblok permanen (toh pemikirannya sendiri adalah urusan dia, bukan?).
Beda sikap saya terhadap mereka yang selalu merasa benar, sekaligus memaksakan orang lain harus setuju pada mereka. Memang seringnya saya juga tidak meremove pertemanan orang-orang sejenis ini, selama yang bersangkutan tidak menghina intelektual orang lain dengan cara yang tidak patut hanya karena berbeda pendapat. Maka, sampai hari ini, akun FB saya masih berteman dengan orang-orang yang sering kali berseberangan pendapat dengan saya, baik itu dalam soal pilihan politik (yang terlihat jelas sejak masa pilpres 2014) maupun cara menjalani kehidupan sebagai umat beragama.
Kalau pada akhirnya saya sampai meremove atau memblokir seseorang, maka artinya situasi hubungan antar-akun FB saya dan orang tersebut jauh lebih buruk ketimbang sekadar memiliki perbedaan terkait prinsip dan pendapat/