(Dimuat di Radar Mojokerto edisi Minggu, 14 Juli 2019) 1/ Sebentuk Tubuh Maka, saya terpotong-potong. Saya tawanan perang di dongeng masa kini. Kepala di bawah, kaki di atas, tumpang tindih, bersatu-padu bersama yang lain, dan banjir amis pekat membuat saya layu. Di sini bau keringat sangat mahal, karena dalam hitungan jam sudah akan pergi ke tempat jauh. Hilang dan tidak kembali bau keringat itu, kata saya. Lalu saya benar-benar diam tanpa daya, diseret ke sana kemari, ditendang, dibungkus, dimasukkan ke bagasi, dilepas bebas. Tidak sekali-kali saya pergi andai Maria melepas saya ke suatu tanah lapang. Kalau di sungai, saya bisa berkelana ke tempat-tempat yang sangat jauh. Kalau di darat, sedikit demi sedikit bagian saya luruh, minggat tanpa pamit, dan tak usah kembali sebagaimana saya. Sarang semut alangkah banyak. Tuhan menaruhnya di semua tempat. Akan lebih baik bila saya dilepas ke sungai. Di mana-mana banyak sungai dan saya menyapa banyak tukan
Menghibur dengan Sepenuh Hati