(Dimuat di Radar Mojokerto, Minggu, 21 Februari 2016) Badut di ujung gang itu memikul sebuah karung. Maria, dengan segenap rasa takut, tidak berani lewat karena jalan satu-satunya pulang hanyalah itu. Ambil jalan memutar, tentu memakan waktu lama, lagi pula tidak bisa, karena ia gadis yang suka memakai rok dan tidak terbiasa memanjat tembok. Jalan memutar itu mengitari sekitar empat belas rumah dalam satu blok dan Maria bisa mencapai sisi lain blok—atau sebut ujung gang yang satunya, tempat rumah besar yang atapnya terlihat dari sini berada—setelah memanjat tembok dusun. Tembok itu entah kenapa dibangun, tinggi dan kokoh pula, padahal di kawasan sini jarang ada kasus pencurian atau perampokan. Di sini keamanan hampir selalu terjaga oleh kekompakan warganya dan Maria tahu itu. Ia kira, alasan ia dan ibunya beli rumah di sini adalah alasan yang satu itu.
Menghibur dengan Sepenuh Hati